Yth. Investor dan Rekan The Great Investor
Saya ingin mengungkapkan beberapa pelajaran berharga dari investasi yang kita jalankan melalui The Great Investor. Pengungkapan ini penting sebagai bentuk "transparansi dan pembelajaran" bagi kita semua.
Bagaimana pun, ini adalah pelajaran berharga buat The Great Investor. Insya Allah dengan pelajaran-pelajaran ini, investasi The Great Investor akan sangat menguntungkan di masa mendatang.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Mamat Rohimat, SE, MM
Founder The Great Investor
www.thegreatinvestor.com
- Tanggal 11 Maret 2009, The Great Investor melakukan investasi dengan membeli Ciputra Properti (CTRP) sebanyak 25000 lembar seharga Rp 131/lembar, 5000 lembar seharga Rp 132/lb, dan 15000 lembar seharga Rp 133/lb.
- Tanggal 16 Maret 2009, The Great Investor melakukan investasi dengan membeli Ciputra Properti sebanyak 20000 lembar seharga Rp 129/lembar.Setelah dibeli, harganya relatif stabil terus beberapa hari lamanya (diam di tempat).
- tanggal 23 Maret 2009, The Great Investor menjual 60000 lembar CTRP seharga Rp 133/lembar. Pada hari itu, CTRP diperjualbelikan antara 130-135 per lembar.
- Tanggal 24 Maret 2009, CTRP ditutup diharga Rp 136 (naik 2,25%)
- Tanggal 25 Maret 2009, CTRP mulai memperlihatkan kenaikan. Pada hari ini, mula-mula membeli 2500 lembar seharga Rp 167/lb, lalu 15000 lb seharga Rp 144/lb, 5000 seharga Rp 142/lb, dan 5000 lb seharga Rp 141/lb. The Great Investor menjual kembali CTRP sebanyak 7500 Lb seharga Rp 142/lb, 2500 lb seharga Rp 143/lb,2500 seharga 144/lb , 12500 seharga 148/lb, dan 2500lb seharga Rp 162/lb. Jika diperhatikan sekilas, transaksi hari ini terlihat "aneh". Padahal tidak, karena sebenarnya kita telah mendapatkan "profit" dengan transaksi ini. Saya juga khawatir jika tidak terjual, harga turun ke harga pembelian tanggal 16 Maret 2009 yaitu sekitar RP 130-an. Ternyata CTRP diperdagangkan di harga 137-162 dan ditutup diharga 162 (naik 19,11%).
- Karena tanggal 25 Maret 2009, harga naik 19,11% dan berdasarkan Rumour CTRP bisa menembus Rp 700 setelah menggandeng investor asing untuk membuat distrik. Berdasarkan Book Value pun, nilainya Rp 514/lb. Maka, The Great Investor pun tak ingin ketinggalan "kereta" dengan melakukan pembelian walau diharga cukup tinggi (mungkin, greedy telah sedikit merasuki). Tanggal 27 Maret 2009, Kita membeli 10000 LB CTRP @ Rp 178, 10000 lb @ 175, 2500 @ 173, 500 @170, 500@168, 500@166, 1000@164, 5500@163, dan 500lb @162. Transaksi kali ini diakui 'tergesa-gesa'. CTRP hari ini diharga Rp 165, tertinggi 180, namun ditutup diharga Rp 161. Kita tidak bisa menjual CTRP hari ini, dan menanggung "potensial loss" sebesar sekitar 6% (sekitar Rp300.000).
- Tanggal 30 Maret 2009, CTRP dibuka diharga 163 namun terus berpluktuasi dengan harga terendah 160 dan sempet menyentuh harga tertinggi 172. Pada saat harga 172 ini, kita menjual seluruh saham CTRP sebanyak 62 lot. Keputusan ini diambil dengan take loss sebesar 0,..% atau senilai Rp 7000-an. Kami khawatir harga akan jatuh kembali ke harga Rp 160, dan berniat membelinya kembali diharga 160.
- Namun, baru sesaat menulis blog ini, masih pada tanggal 30 Maret 2009, harga CTRP naik samapai 176, dan saat ini masih diharga 174/lb. Subhanallah!
- Pertama, kita tidak tahu tentang "masa depan". Masa depan adalah hal yang gaib. Jika kita tahu bahwa harga akan naik sampai 180, tentu CTRP tidak akan dijual pada Rp 133/lb pada tanggal 23 Maret 2009. Tentu baru akan dijual diharga tertingginya.
- Kedua, untung dikit lebih berharga dibandingkan dengan menanggung kerugian. Tanggal 23 Maret kita menjual pada harga Rp 133/lb, karena telah ada keuntungan walaupun masih sedikit. Diharapkan, kita bisa membelinya kembali diharga lebih rendah saat harganya turun menjadi di bawah Rp 133 (Rp 129)
- Ketiga, sunk cost teori berlaku. Saat harga CTRP ditutup lebih tinggi pada tanggal 24 Maret dibandingkan harga penjualan 23 Maret 2009 (Rp 136 > Rp133), kita tidak meratapi. Kita beli lagi meski di harga yang lebih mahal dari penjualan sebelumnya (Rp 142) dan menjualnya di harga lebih tinggi (162).
- Hal yang sama mengenai ilustrasi sunk cost. Kita menjual CTRP diharga 172 (sama dengan average) dengan mengambil kerugian kurang dari satu persen. Hal ini relatif lebih baik, dibandingkan harus menurun lagi nilainya.
- dari point 4 di atas, dipahami bahwa: mempertahankan modal jauh lebih diutamakan bagi The Great Investor daripada keuntungan itu sendiri. Kalau terlalu terpaku kepada keuntungan, tidak akan bisa menanggung kerugiannya. Sebagai gambaran, ternyata CTRP ditutup di harga 166 atau lebih rendah 6 point dari harga penjualan kita.
- maksud dari point 4 dan 5 di atas adalah, lebih baik kita jual dulu diharga yang relatif "mahal" karena kita akui kita salah melakukan pembelian dengan membeli diharga terlalu tinggi. Setiap kesalahan keputusan tentu akan mengakibatkan kerugian. Yang harus dilakukan hanyalah mengurangi kerugian (seperti contoh di atas, yaitu di bawah 1%)
- Hal yang paling penting dan sering ditekankan oleh Warren Buffett dan Investor lain adalah: kesabaran. Coba bayangkan jika kita bersabar menahan portofolio itu yang dibeli diharga 133 lalu dijual diharga yang maksimal.
- Jika yakin telah membeli diharga terendah, jangan kuatir untuk menyimpannya dalam jangka waktu panjang. Tentu saja jika yakin keputusan itu adalah keputusan yang tepat.
- Jika yakin perusahaan dan harga tepat untuk membeli, kenapa harus membeli dalam jumlah sedikit?
- Pembelian diharga terendah akan lebih tahan terhadap kerugian dibandingkan jika melakukan pembelian saat harga sedang naik (di puncak).
Bagaimana pun, ini adalah pelajaran berharga buat The Great Investor. Insya Allah dengan pelajaran-pelajaran ini, investasi The Great Investor akan sangat menguntungkan di masa mendatang.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Mamat Rohimat, SE, MM
Founder The Great Investor
www.thegreatinvestor.com
No comments:
Post a Comment