Monday, May 4, 2009

TARGET RETURN DAN RISIKO THE GREAT EQUITY

Bismillahirrahmanirrahiim!
Assalamualaikum Wr.Wb.
Yth, Investor
Setelah 8 bulan, kita mengamati pergerakan market, bahkan menyaksikan bagaimana market kita hancur terimbas krisis finansial global, kita melihat ada suatu ruang dalam keadaan apa pun untuk bisa mengambil peluang. Namun, itu semua harus dilakukan dengan bijaksana, terukur, dan sabar.

Kami juga melihat, bahwa untuk memudahkan Manajemen mengukur kinerja investasi, kami memandang perlu suatu target yang terukur. Target ini bukan janji, namun adalah tujuan kinerja yang hendak dicapai dengan usaha yang sebaik-baiknya.

Suatu target yang baik harus bersifat SMART: Specifik, Measurable, Achievable, Reliable, dan Timebound. Untuk itu, target investasi The Great Equity akan ditetapkan sebagai berikut:
  • target return: sebesar 48% konsisten setiap tahun atau 4% setiap bulannya.
  • target risiko: tidak lebih dari 5% dari nilai capital sejak awal mei 2009 (waktu penetapan target)
Kami menentukan nilai tersebut bukan tanpa alasan. Namun, kami melihat bahwa market insya Allah, menyediakan ruang yang cukup untuk mencapai target itu. Target itulah yang paling realistis. Kita tidak harus "bernafsu" mendapatkan untung sebesar-besarnya, sementara kita tidak bisa mengukur risikonya.
Ada beberapa alasan yang menentukan target tersebut:
  • target harus tercapai. Jika terlalu besar, maka takut tidak bisa mencapainya.
  • keamanan capital harus diutamakan.
  • konsistensi keuntungan. Buat apa untung cepat, namun rugi dengan cepat?
Untuk selanjutnya, kita akan tampilkan pencapaian kinerja investasi itu setiap harinya melalui grafik di www.thegreatinvestor.com dan/atau blog ini. Dengan demikian, kita berharap selama 30 titik harga, bisa melihat kecenderungan kenaikan sekitar 4%.

Adapun waktu awal periode untuk permulaan pencapaian target ini adalah saat ini (4 Mei 2009) yaitu:
  • waktu dimana kita telah cukup waktu membuat target investasi yang realistis
  • waktu dimana kita telah cukup memiliki pengalaman investasi
  • waktu dimana website kita sudah beroperasi cukup baik
Kami berharap, dengan penetapan target investasi ini, kita semua bisa lebih mudah dalam mengambil keputusan mengenai investasi kita di The Great Equity.


Wassalamualaikum Wr.Wb.


MANAJEMEN

Thursday, April 23, 2009

Berinvestasi Scr Bijaksana

Assalamualaikum Wr.Wb.

Yth. Investor,

Market belum bisa diprediksi, dan demi untuk kepentingan investor, maka manajemen memutuskan untuk lebih hati-hati dalam mengambil keputusan investasi pada The Great Equity.

Kami tahu, bahwa keamanan kekayaan investor harus lebih diutamakan daripada nafsu untuk mendapatkan untung yang besar dan cepat. Secara bertahap, The Great Investor juga akan mempersiapkan dan menyempurnakan seluruh "infrastruktur dan prasyarat" yang dibutuhkan untuk kesuksesan operasi bisnis perusahaan.

The Great Investor telah mendesain struktur bisnis yang relatif terdiversifikasi. Diharapkan, dengan begitu, The Great Investor dapat selalu eksis dan mencetak profit dalam setiap keadaan apa pun.

Bagi para investor yang telah menjadi bagian dari The Great Investor, kami akan mengutamakan perlindungan kepentingan Anda. Kami ingin membuktikan bahwa, The Great Investor adalah partner yang tepat untuk kesuksesan Anda.

Salam Hangat

Manajemen

Wednesday, April 22, 2009

Pelajaran Berharga

Setiap keputusan investasi, selalu memberikan pengalaman dan pelajaran berharga. Baik itu keputusan yang tepat, bahkan keputusan yang salah pun menjadi pelajaran yang jauh lebih berharga.

Salah satu hal yang harus ditanamkan dalam membuat keputusan investasi adalah jangan terlalu tamak dan jangan terlalu takut. Bagaimana ukuran yang tepat untuk bisa menyeimbangkan diri kita sehingga hati kita tetap stabil.

Memang, kita ingin agar mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Namun, kita tidak pernah tahu. Untuk itu, jika ada keuntungan meskipun masih sedikit, kenapa tidak disyukuri? Benar juga bahwa kita tidak mau rugi, namun jika kenyataannya memang kita membuat keputusan salah dan memang rugi, kenapa tidak diakui kesalahan itu dan ditebus dengan kerugian selagi kerugian itu masih kecil bagi Anda.

Pelajaran yang kami tangkap:
  • pentingnya setia kepada kriteria investasi yang dimiliki
  • pentingnya untuk investasi hanya pada saat buy point
  • jangan terlalu berharap ingin untung besar (greedy), tapi juga jangan terlalu takut.
  • investasi pada saham yang berfluktuasi memang bisa menghasilkan untung besar, namun juga bisa rugi besar.
  • jika menggunakan margin, jika untung kita bisa terdorong keuntungan dari sisi portofolio. Namun jika rugi, bisa menambah kerugian. Untuk itu, hati-hatilah dalam menggunakan margin. Gunakan hanya jika yakin akan meningkatkan nilai investasi kita.
  • lihat Grup bisnis. Ada grup bisnis tertentu yang sangat fluktuatif, dan itu lebih didasarkan karena rumour atau kebijakan dari induk perusahaannya. Hati-hati.
Semoga, dengan pengalaman ini, The Great Investor akan lebih jaya di kemudian hari.

Salam

Manajemen

Monday, March 30, 2009

Sunk Cost dan Kesabaran

Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Yth. Investor dan Rekan The Great Investor

Saya ingin mengungkapkan beberapa pelajaran berharga dari investasi yang kita jalankan melalui The Great Investor. Pengungkapan ini penting sebagai bentuk "transparansi dan pembelajaran" bagi kita semua.

  • Tanggal 11 Maret 2009, The Great Investor melakukan investasi dengan membeli Ciputra Properti (CTRP) sebanyak 25000 lembar seharga Rp 131/lembar, 5000 lembar seharga Rp 132/lb, dan 15000 lembar seharga Rp 133/lb.
  • Tanggal 16 Maret 2009, The Great Investor melakukan investasi dengan membeli Ciputra Properti sebanyak 20000 lembar seharga Rp 129/lembar.Setelah dibeli, harganya relatif stabil terus beberapa hari lamanya (diam di tempat).
  • tanggal 23 Maret 2009, The Great Investor menjual 60000 lembar CTRP seharga Rp 133/lembar. Pada hari itu, CTRP diperjualbelikan antara 130-135 per lembar.
  • Tanggal 24 Maret 2009, CTRP ditutup diharga Rp 136 (naik 2,25%)
  • Tanggal 25 Maret 2009, CTRP mulai memperlihatkan kenaikan. Pada hari ini, mula-mula membeli 2500 lembar seharga Rp 167/lb, lalu 15000 lb seharga Rp 144/lb, 5000 seharga Rp 142/lb, dan 5000 lb seharga Rp 141/lb. The Great Investor menjual kembali CTRP sebanyak 7500 Lb seharga Rp 142/lb, 2500 lb seharga Rp 143/lb,2500 seharga 144/lb , 12500 seharga 148/lb, dan 2500lb seharga Rp 162/lb. Jika diperhatikan sekilas, transaksi hari ini terlihat "aneh". Padahal tidak, karena sebenarnya kita telah mendapatkan "profit" dengan transaksi ini. Saya juga khawatir jika tidak terjual, harga turun ke harga pembelian tanggal 16 Maret 2009 yaitu sekitar RP 130-an. Ternyata CTRP diperdagangkan di harga 137-162 dan ditutup diharga 162 (naik 19,11%).
  • Karena tanggal 25 Maret 2009, harga naik 19,11% dan berdasarkan Rumour CTRP bisa menembus Rp 700 setelah menggandeng investor asing untuk membuat distrik. Berdasarkan Book Value pun, nilainya Rp 514/lb. Maka, The Great Investor pun tak ingin ketinggalan "kereta" dengan melakukan pembelian walau diharga cukup tinggi (mungkin, greedy telah sedikit merasuki). Tanggal 27 Maret 2009, Kita membeli 10000 LB CTRP @ Rp 178, 10000 lb @ 175, 2500 @ 173, 500 @170, 500@168, 500@166, 1000@164, 5500@163, dan 500lb @162. Transaksi kali ini diakui 'tergesa-gesa'. CTRP hari ini diharga Rp 165, tertinggi 180, namun ditutup diharga Rp 161. Kita tidak bisa menjual CTRP hari ini, dan menanggung "potensial loss" sebesar sekitar 6% (sekitar Rp300.000).
  • Tanggal 30 Maret 2009, CTRP dibuka diharga 163 namun terus berpluktuasi dengan harga terendah 160 dan sempet menyentuh harga tertinggi 172. Pada saat harga 172 ini, kita menjual seluruh saham CTRP sebanyak 62 lot. Keputusan ini diambil dengan take loss sebesar 0,..% atau senilai Rp 7000-an. Kami khawatir harga akan jatuh kembali ke harga Rp 160, dan berniat membelinya kembali diharga 160.
  • Namun, baru sesaat menulis blog ini, masih pada tanggal 30 Maret 2009, harga CTRP naik samapai 176, dan saat ini masih diharga 174/lb. Subhanallah!
Apa pelajaran yang kita ambil dari transaksi di CTRP ini?
  1. Pertama, kita tidak tahu tentang "masa depan". Masa depan adalah hal yang gaib. Jika kita tahu bahwa harga akan naik sampai 180, tentu CTRP tidak akan dijual pada Rp 133/lb pada tanggal 23 Maret 2009. Tentu baru akan dijual diharga tertingginya.
  2. Kedua, untung dikit lebih berharga dibandingkan dengan menanggung kerugian. Tanggal 23 Maret kita menjual pada harga Rp 133/lb, karena telah ada keuntungan walaupun masih sedikit. Diharapkan, kita bisa membelinya kembali diharga lebih rendah saat harganya turun menjadi di bawah Rp 133 (Rp 129)
  3. Ketiga, sunk cost teori berlaku. Saat harga CTRP ditutup lebih tinggi pada tanggal 24 Maret dibandingkan harga penjualan 23 Maret 2009 (Rp 136 > Rp133), kita tidak meratapi. Kita beli lagi meski di harga yang lebih mahal dari penjualan sebelumnya (Rp 142) dan menjualnya di harga lebih tinggi (162).
  4. Hal yang sama mengenai ilustrasi sunk cost. Kita menjual CTRP diharga 172 (sama dengan average) dengan mengambil kerugian kurang dari satu persen. Hal ini relatif lebih baik, dibandingkan harus menurun lagi nilainya.
  5. dari point 4 di atas, dipahami bahwa: mempertahankan modal jauh lebih diutamakan bagi The Great Investor daripada keuntungan itu sendiri. Kalau terlalu terpaku kepada keuntungan, tidak akan bisa menanggung kerugiannya. Sebagai gambaran, ternyata CTRP ditutup di harga 166 atau lebih rendah 6 point dari harga penjualan kita.
  6. maksud dari point 4 dan 5 di atas adalah, lebih baik kita jual dulu diharga yang relatif "mahal" karena kita akui kita salah melakukan pembelian dengan membeli diharga terlalu tinggi. Setiap kesalahan keputusan tentu akan mengakibatkan kerugian. Yang harus dilakukan hanyalah mengurangi kerugian (seperti contoh di atas, yaitu di bawah 1%)
  7. Hal yang paling penting dan sering ditekankan oleh Warren Buffett dan Investor lain adalah: kesabaran. Coba bayangkan jika kita bersabar menahan portofolio itu yang dibeli diharga 133 lalu dijual diharga yang maksimal.
  8. Jika yakin telah membeli diharga terendah, jangan kuatir untuk menyimpannya dalam jangka waktu panjang. Tentu saja jika yakin keputusan itu adalah keputusan yang tepat.
  9. Jika yakin perusahaan dan harga tepat untuk membeli, kenapa harus membeli dalam jumlah sedikit?
  10. Pembelian diharga terendah akan lebih tahan terhadap kerugian dibandingkan jika melakukan pembelian saat harga sedang naik (di puncak).


Bagaimana pun, ini adalah pelajaran berharga buat The Great Investor. Insya Allah dengan pelajaran-pelajaran ini, investasi The Great Investor akan sangat menguntungkan di masa mendatang.


Wassalamualaikum Wr.Wb


Mamat Rohimat, SE, MM
Founder The Great Investor
www.thegreatinvestor.com

Friday, March 27, 2009

Menunggu Launching thegreatinvestor.com

Assalamualaikum Wr.Wb.

Insya Allah, website kita: www.thegreatinvestor.com segera selesai.

Sebelumnya, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dadang Iskandar, S.T. yang bersedia membantu menyelesaikan website ini.


Semoga, The Great Investor bisa menjadi kendaraan sukses kita semua.


Amin...



Wassalamualaikum Wr.Wb



MAMAT ROHIMAT, S.E., M.M.
Founder The Great Investor

Monday, March 23, 2009

The New Lessons

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Terdapat pelajaran berharga yang diperoleh dalam investasi The Great Investor:
  • jangan masuk ke bisnis yang tidak diketahui atau "tidak memenuhi kriteria investasi" yang ditetapkan. Hal ini karena mengandung risiko yang lebih besar
  • jangan terlalu mendengarkan sugesti dari orang lain dalam membuat keputusan investasi. Logika sederhananya, orang yang memiliki "resep khusus" dalam membuat keputusan investasi, tentu akan di"keep" sehingga bisa mengantarkannya kepada kesuksesan.
  • sebelum mengikuti "saran investasi", perhatikan apakah dia juga telah terbukti sukses dalam investasinya?Jika tidak terbukti, kenapa kita harus mendengarkannya?
  • berpegangteguhlah kepada prinsip-prinsip yang dimiliki.
  • jangan serakah dan jangan terlalu "penakut". 2 penyakit inilah yang diingatkan Warren Buffett yang harus dihindari seorang investor.
  • berpikirlah sebelum bertindak. Jangan sebaliknya, bertindak baru berpikir.
  • sabarlah sampai menemukan waktu yang tepat untuk berinvestasi. Ketepatan mengenai kapan membeli, apa yang dibeli dan pada harga berapa akan menentukan kesuksesan investasi.

Semoga pelajaran-pelajaran berharga ini akan berguna untuk kesuksesan The Great Investor di kemudian hari.


Wassalamualaikum Wr.Wb.


Manajemen

Thursday, March 12, 2009

BELAJAR DARI PENGALAMAN: ITULAH METODE TERBAIK

Telah 3 tahun, Kami menjalani bisnis investasi. Banyak pengalaman yang diterima entah itu berupa keputusan yang tepat ataupun keputusan yang keliru. Dari situ, Kami bisa melihat "benang merah" dari keputusan-keputusan itu.

Telah beberapa tahun pula, Kami mempelajari pengalaman orang lain entah itu pengalaman yang sukses maupun pengalaman yang keliru. Kami telah mencoba mempraktikan "metode" dan "saran" investor kelas dunia. Kiranya itu menjadi bekal dalam keputusan selanjutnya.

Dari Pengalaman Kami dan Pengalaman orang lain itu, kami mengambil "benang merah" yang akan menjadi dasar pengambilan keputusan investasi The Great Investor:
  1. Kami hanya akan membeli perusahaan yang memiliki fundamental dan prospek yang bagus:
  2. Kami hanya akan membeli perusahaan tersebut pada harga yang kami yakin paling rendah.
  3. Kami akan melihat kebenaran keputusan kami itu dalam batasan waktu yang cukup panjang (jangka panjang) yakni sampai terdapat informasi yang benar yang memastikan bahwa keputusan kami itu benar atau salah.
  4. Bagian terbesar portofolio akan dicanangkan untuk investasi jangka panjang (80%). Bagian portofolio untuk menjaga likuiditas tidak akan lebih dari 20%. Investasi jangka panjang akan dilakukan jika memenuhi kriteria 1-3 dan dilakukan secara konsentrasi dan sekaligus.
  5. Sebisa mungkin, kami tidak akan mengambil kerugian. Keputusan untuk mengambil kerugian hanya akan dilakukan jika keputusan kami telah diyakini benar-benar telah keliru dan karenanya perlu mengambil konsekuensi dengan melakukan take loss untuk menghindari kerugian lebih besar.
  6. Jika suatu perusahaan yang kami beli itu diyakini perusahaan yang bagus dan harganya ternyata menurun, kami tidak akan segera melepasnya dan mengambil kerugian.
  • jika masih ada idle cash, kami akan melakukan pembelian lanjutan
  • jika tidak ada idle cash, kami akan menunggu sampai keputusan kami itu terbukti benar atau salah
  • jika kami merasa keputusan itu masih dalam pertimbangan yang wajar dan yakin harga saham perusahaan itu akan kembali dalam waktu yang cepat dan atau tidak jatuh terlalu dalam, maka lebih baik kami menunggu harga balik dan melakukan turnaround dan baru diambil posisi jual saat telah mencapai profit.

Wednesday, March 4, 2009

Lanjutan: Pentingnya Investasi Sekaligus Jawaban Atas Artikel Terdahulu

Seperti telah dibahas sebelumnya, terdapat suatu kesimpulan:
  • lebih bijaksana jika kita memiliki proteksi untuk kesehatan, kehidupan, dan income kita
  • proteksi yang dimaksud adalah dengan mempersiapkan terjadinya risiko itu atau memperkecil kemungkinan risiko itu terjadi
  • diversifikasi juga merupakan hal yang penting untuk manajemen risiko.
  • investasi dan proteksi yang dimaksud, sebaiknya jangan hanya dilihat dari sisi keuangan, tapi saya lebih suka memandang dalam konteks yang "sangat luas", dalam berbagai kehidupan, dalam jangka waktu yang sangat panjang, bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat.
Namun, kita akan kembali memfokuskan mengenai investasi dan proteksi dalam hal keuangan:
  • Untuk melakukan investasi dan proteksi, maka hal yang tidak kalah penting adalah mendaptkan informasi.
  • informasi akan melahirkan suatu kesempatan
  • informasi yang dimaksud salah satunya mengenai pengenalan terhadap instrumen investasi/proteksi atau informasi tentang suatu peluang usaha.
Untuk menjawab kebutuhan informasi/kesempatan itu, saya berusaha mencarinya. Alhamdulillah, sebagai seorang praktisi memang tak terlalu sulit untuk mendapatkan segala informasi yang dibutuhkan, karena memang "berhubungan" dengan basis keilmuan/keahlian dan pekerjaan sehari-hari.

Namun, informasi terlalu banyak bisa membingungkan dalam membuat keputusan. Di situlah, kita memerlukan nasihat dari ahlinya. Namun, kebanyakan kita juga sangat sulit mendapatkan advice dari para ahli kecuali harus membayarnya secara mahal (biasanya $20 per jam untuk konsultasi).

Oleh karena itu, sebagai suatu fasilitas dan tanda persahabatan kepada pengunjung blog The Great Investor, jika Anda memerlukan advice untuk membuat keputusan investasi dan keuangan, kami menyediakan advice secara gratis.
  • Bagi Anda yang memerlukan informasi mengenai instrumen investasi/proteksi baik yang syariah ataupun yang konvensional, kami memiliki akses dan kerja sama dengan salah satu perusahaan penyedia jasa keuangan teritegrasi terbesar di dunia yang mengelola dana lebih dari $ 500 miliar. Selanjutnya, kami sebut PERUSAHAAN
  • Bagi Anda yang ingin menambah sumber penghasilan, kami bisa memberikan rekomendasi Anda untuk bekerja sama KEMITRAAN dengan PERUSAHAAN tersebut. PERUSAHAAN tersebut memiliki reputasi yang sangat baik, berturut-turut sebagai perusahaan terbaik di industrinya selama 5 tahun dan mendapatkan life achievement award dari Majalah Investor, dan penghargaan-penghargaan bergengsi lainnya. Namun, untuk alasan etis, kami tidak menyebutkan merek perusahaan tersebut (karena Kami tidak memiliki kontrak iklan dengan perusahaan itu).
  • Bagi Pihak yang disetujui PERUSAHAAN sebagai mitranya, akan mendapatkan pelatihan, dan berbagai infrastruktur yang diperlukan secara gratis. Terdapat bagi hasil yang cukup besar antar PERUSAHAAN dan MITRA-nya, dimana MITRA bisa mendapatkan 30% atau lebih. Pihak yang hendak menjadi MITRA tidak dikenakan biaya. Potensi Income MITRA bisa tak terbatas (tergantung kinerja).
Untuk informasi lebih lanjut mengenai investasi/keuangan/proteksi/KEMITRAAN dengan PERUSAHAAN tersebut ataupun hendak berinvestasi di The Great Investor dan informasi lain yang berhubungan dengan Investasi dan Keuangan, dapat menghubungi:

Mamat Rohimat, S.E., M.M.
02199052090
mamatthescholar@gmail.com (Email/Facebook/Friendster)
mamat@thegreatinvestor.com

www.keuangandaninvestasi.blogspot.com
www.mamatthescholar.blogspot.com
www.mamatrohimat.blogspot.com
www.sites.google.com/site/mamatrohimat
www.thegreatinvestor.com (under construction)



Tuesday, February 24, 2009

PENTINGNYA INVESTASI DAN PROTEKSI

Assalamu'alaikum Wr.Wb.


Baru-baru ini, saya menghadiri pelatihan tentang financial planner secara gratis. Sebagai praktisi investasi dan keuangan, tentu ini adalah peluang yang sangat bagus. Walaupun saya telah mengambil S1 dan S2 yang berbasis Keuangan, saya baru menyadari pentingnya suatu investasi sekaligus proteksi dalam kehidupan kita. Sebelumnya, saya baru menamakannya sebagai pentingnya "emergency fund" sebelum berinvestasi.

Berikut adalah beberapa bagaian penting dalam financial planning:
  • cash management
  • tax planning
  • property planning
  • health, life, and income
  • investment
Sebagai Praktisi Investasi, tentu bidang investasi bukanlah hal yang asing buat saya. Namun, instruktur itu pernah menceritakan pertemuannya dengan salah seorang Praktisi Investasi yang cukup terkenal (saya mengenalnya, namun saya tidak akan menceritakannya. Intinya, beliau adalah orang yang terkenal, Seorang Praktisi Keuangan Senior, Bergelar Doktor, dan Mengajar juga di institusi ternama di Indonesia). Beliau mengatakan bahwa: kalau masalah investasi, dia adalah biangnya. Namun instruktur itu berkata, wah belum lulus nih Doktornya (tentu itu berlebihan). Tapi kita coba perhatikan kata instruktur itu:
-Kita boleh jadi adalah investor. Namun, bagaimana dengan investasi kita jika rumah sakit yang memintanya?artinya jika Anda sakit?tentu, apa pun yang kita miliki akan dikorbankan untuk kesembuhan kita.
-Bagaimana jika kematian menjemput Anda?bagaimana dengan keluarga Anda?tentu kita tidak bisa memberikan lagi nafkah seperti saat kita sedang hidup. Seperti yang dialami oleh seorang senior saya di SMA, kemarin kecelakaan dari motor, meninggalkan anak yang baru 2 tahun. Tentu, tak bisa lagi memberikan nafkah untuk anaknya, memberikan pendidikan untuk anaknya.
-Bagaimana jika suatu saat terjadi kecelakaan fatal sehingga tidak lagi bisa bekerja?
-Bagaimana jika income yang biasa kita peroleh itu terputus?misalnya di PHK?

Dalam management risiko, ada beberapa pendekatan thd risiko: avoiding risk, accepting risk, transfering risk.

Dari situlah, instruktur itu mengatakan pentingnya melakukan managing risk dengan melakukan transfering risk yaitu dengan mengambil proteksi terhadap kesehatan (health), jiwa (life), ataupun income. Proteksi yang dimaksud bukan menggantikan kesehatan (supaya tidak sakit) atau jiwa (jika meninggal), namun menggantikan financial value atas terjadi risiko sakit atau meninggal, atau risiko kehilangan income. Namun demikian, tentu there is no free luch, sehingga ada biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan proteksi itu sendiri.

Baik, kita akan analisis beberapa sikap yang terbaik untuk dijalankan:
  • Benar, meninggal adalah suatu yang pasti. Untuk itu, yang bisa dilakukan adalah mempersiapkan kematian.
Dalam menghadapi kematian, selain perlu proteksi untuk orang yang ditinggalkan, tentu yang lebih penting adalah proteksi terhadap keselamatannya. Proteksi yang dimaksud adalah menjadi orang yang beriman dan melakukan amal shaleh. Karena dengan begitulah, sebab rahmat Allah kan datang sehingga kematian bukanlah menjadi bencana, tapi ni'mat karena merupakan titik awal kepada kebahagiaan yang sesungguhnya.
  • benar, kesehatan adalah penting. Untuk itu, penting kita mempersiapkan jika terjadi sakit. memiliki proteksi untuk meng-cover biaya perawatan medis adalah hal yang bijaksana. Hal yang juga penting adalah bersyukur dan memanfaatkan waktu saat kita sedang sehat, menjaga kesehatan dengan memiliki gaya hidup yang sehat (tidur secara teratur, makan teratur, olah raga teratur, hindari kebiasaan buruk seperti merokok dan narkoba, bersikap positif, dan jaga lingkungan supaya tidak banyak polusi).
  • Proteksi terhadap income juga penting. Artinya, proteksi terhadap income adalah hal yang bijaksana. Selain itu, mulailah untuk semakin bijak dalam berbelanja, menabung untuk emergency fund, lakukan investasi pada asset baik asset riil maupun asset keuangan secara berkesinambungan, miliki sumber pendapatan yang terdiversifikasi, dan lain-lain.
Dengan demikian, diharapkan jika terjadi sesuatu terhadap salah satu sumber penghasilan (misal di PHK), masih memiliki sumber penghasilan lain. Atau jika terjadi kecelakaan yang menyebabkan tidak lagi bisa bekerja, memiliki asset produktif dan uang yang cukup serta proteksi yang "bekerja" untuk membiayai kehidupannya.

Bagaimana cara memilih proteksi yang bagus:
-tentu, harus mempertimbangkan reputasi perusahaan. Bagaimana jadinya jika telah terjadi risiko terhadap kita, tetapi perusahaan yang memberikan proteksi malah bangkrut?bahkan AIG Life pun, perusahaan asuransi terbesar di AS, pernah hampir collaps. Dengan begitu, penting untuk dilihat bagaimana management di perusahaan yang memberikan kita proteksi, seberapa prudent (hati-hati) dalam melakukan investasinya, dll.
-bisa juga dengan melakukan "risk sharing" yaitu dengan berusaha saling menanggung antar anggota jika terjadi "sesuatu" terhadap salah satu anggotanya. konsep risk sharing itulah yang menjadi dasar dalam tabarru-atau konsep asuransi syariah. Dalam tabarru, semua peserta sepakat untuk 'saling menolong satu dengan yang lain' dengan memberikan suatu iuran yang disebut kontribusi. Jika tidak terjadi sesuatu kepada seluruh anggota, maka dana kontribusi itu akan dibagikan kembali kepada anggotanya. Subhanallah, begitu bagusnya konsep tabarru ini.

-------------------------------------------------------------------------------------------------
Insya Allah, akan dilanjutkan.



Wassalam

Mamat Rohimat

Friday, February 6, 2009

KINERJA INVESTASI SEMAKIN MENINGKAT

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Akibat kejatuhan indeks harga saham gabungan yang mencapai 52% dari posisi tertingginya pada level 2.818,535 pada tanggal 7 Desember 2007 menjadi hanya 1.348,824, pada hari ini 6 Februari 2009, portofolio The Great Investor pun tidak bisa menghindari potensi kerugian.Harga saham The Great Investor pernah menyentuh angka terendah pada 4 Desember 2008 yaitu Rp 514,541 per lembar.

Untuk memperbaiki kinerja, Manajemen telah dan akan terus mengupayakan berbagai cara. Beberapa cara yang telah dilakukan adalah:
  • telah disepakati suatu insentif yang lebih fair untuk mendoring kinerja investasi dengan memperbesar rate untuk success fee (50%-50%) baik untuk investor maupun untuk management;
  • menyempurnakan metode investasi
Hasilnya, Alhamdulillah mulai menunjukkan kinerja yang menggembirakan. Harga saham The Great Investor tanggal 6 Februari 2009 telah mencapai Rp 565,150 per lembar atau meningkat 9,84% dibandingkan harga terendahnya pada 4 Desember 2009. Total potensial loss bersih investasi The Great Investor pada 6 Februari 2009 adalah sebesar 26% (lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata pasar yang mencapai lebih dari 50%).

Insya Allah, Kinerja investasi kan kembali menjadi lebih baik lagi seiring dengan telah mulai terdapat learning curve atas investasi yang dilakukan The Great Investor. Sebagai catatan, nilai investasi The Great Investor akan berada pada titik impas jika harga The Great Investor berada pada level Rp 758,97 per lembar.

Demikian, atas dukungan dan pengertian investor, kami mengucapkan terima kasih.


Wassalamu'alaikum Wr.Wb


Management

Monday, January 5, 2009

BELAJAR DARI KESALAHAN DENGAN MENYEMPURNAKAN PENDEKATAN

Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Tiga bulan setengah kita menjalankan investasi pada The Great Investor. Manajemen mengakui kinerja investasi pada tahun ini kurang optimal. Hal ini dapat disebabkan oleh dua hal:
  • pasar modal di seluruh dunia yang sedang turun
  • The Great Investor masih perlu untuk trial and error dalam berinvestasi

Sebagai bentuk transparansi, Manajemen dapat mengemukakan beberapa hal sebagai berikut:

  • Manajemen masih harus berupaya menyempurnakan penerapan metode Warren Buffett yang digunakan dalam berinvestasi pada ini
  • Manajemen mengakui keputusan investasi yang telah dilakukan tidak sepenuhnya benar. Untuk itu, perlu dilakukan tindakan koreksi atas keputusan investasi yang dilakukan. Beberapa ketidaksempurnaan dalam keputusan investasi antara lain: diversifikasi terlalu luas, terlalu cepat dalam melakukan keputusan pembelian, dan pembelian perusahaan berbasis komoditas.
  • Manajemen telah membaca dan menemukan metode lain: CAN SLIM, insya Allah akan berguna untuk penyempurnaan penggunaan metode Warren Buffett yang mendasari keputusan investasi yang dilakukan saat ini.
  • Beberapa hal pokok yang paling penting akan digunakan dalam keputusan berinvestasi yang diadopsi dari CAN SLIM adalah:
  1. Pembelian akan dilakukan dengan berupaya pada buy point
  2. Pembelian lanjutan akan dilakukan jika harga meningkat melebihi buy point
  3. Penjualan untuk menutupi kerugian akan dilakukan jika harga menyentuh 3% di bawah harga beli
  4. Penjualan untuk mengambil keuntungan akan dilakukan jika harga telah mencapai 20% di atas rata-rata harga beli

Tidak ada investor yang tidak pernah melakukan kesalahan. Tidak ada juga metode yang sempurna tanpa kecacatan. Tidak ada investor yang sempurna menerapkan satu metode. Yang paling penting, kita belajar dari setiap kesalahan dan metode untuk perbaikan investasi yang dilakukan.

Secara umum, berdasarkan metode yang disepakati di awal, investasi kita berjalan dalam jalan yang benar (on the right track). Namun, Manajemen merasa perlu menyempurnakan metode dengan mengadopsi metode yang relatif "berseberangan", sehingga bisa melengkapi dan menyempurnakan jika terjadi kesalahan.

Wassalam

Manajemen